(: Otak Tengah tak Berhubungan dengan Kecerdasan

Otak Tengah tak Berhubungan dengan Kecerdasan

Otak Tengah tak Berhubungan dengan Kecerdasan
Senin, 21 Februari 2011
Terakhir Diperbaharui Selasa, 22 Februari 2011


KESUKSESAN manusia tidak bisa hanya diukur dengan IQ, karena manusia dilahirkan dengan kecerdasan majemuk. IQhanya mengukur tiga komponen, kecerdasan matematika, bahasa, dan ilmu ukur ruang. 

IQ hanya 20% mengantarkan kesuksesan seseorang. Sisanya 80% dari kecerdasan emosional. 

Otak tengah tidak ada hubungannya dengan kecerdasan. Hasil akhir kesuksesan seseorang dilihat dari bagaimana didikan di rumah, sekolah, lingkungan, dan bahandasar yang dimiliki anak. 

Bagi lansia, untuk menjaga kesehatan otaknya perlu melakukan aktivitas menyenangkanseperti mendengarkan lagu dan menggambar. “Walau saya sudah tua dan pensiun tetapi saya adalah orang yang berguna bagi masyarakat dan keluarga”.Demikian pandangan yang berkembang dalam Siaran Interaktif Koran Tokoh di Global FM 96,5 Minggu (13/2). Topiknya “ Hubungan Aktivitas Otak dan Kecerdasan”. 

Berikut petikannya.Kontribusi IQ hanya 20%Otak merupakan fungsi pengendali utama sehingga fungsinya kita gunakan sepanjang hidup. Standar nilai kecerdasan memakai istilah IQ. 
Manusia normal IQ-nya berkisar 90-110. 
Lebih dari itu disebut cerdas superior. 
Di atas itu, 140,disebut jenius. 

Mengukur IQ biasanya dilakukan para psikolog. Otak memiliki enam divisi, serebelum, diensefalon, serebelum, midbrain, pons, medulla oblongata. Tiga bagian terakhir disebut brain stem atau batang otak. Midbrain terdiriatas superior colliculi dan imferior colliculi, masing-masing berfungsi sebagai pusat refleks. 

IQ ukurannya relatif menetap. Saat diukur, asalkan diukur dengan benar, ada pada batasan tertentu dan tidak bisa melompat terlalu jauh. Misalnya hasil pengukuran pertama di bawah normal kemudian diukur lagi mustahil menjadi 150. Belum ada yang sampai melompat begitu jauh. Mungkin dari 105 naik menjadi 107 atau 109, tetap ada di batasan normal itu. 

Midbrain fungsinya khusus, refleks rangsangan mata. Fungsinya bukan sekadar kecerdasan. Pusat refleks yang kita sadari, seperti ada lubang tiba-tiba melompat. Itu dirangsang penglihatan kemudian bereaksi atau mendengar suara. Otak sudah terbentuk sebelum bayi dilahirkan. Janin usia dua minggu sel otaknya jutaan. Saat lahir bayi dengan berat badan 2,5-3 kg dia sudah memiliki 100 miliar sel otak. Manusia tidak bisa hanya diukur dengan IQ karena manusia dilahirkan dengan kecerdasan majemuk atau multiple intelegence. 

Otak tengah mengendalikan jantung kita. Jika otak tengah terganggu, pernapasan terganggu. Otak tengah berperan penting jika terjadi gangguan jantung, pernapasan, dan gerak refleks. Kalau otak tengahnya rusak, manusia itu sakit. Dia ada di kamar terus-terusan. Jantungnya berhenti berdetak, dia perludibawa ke ICU. Kalau pernapasannya berhenti, dibuat mesin untuk memompa jantung. Otak tengah tidak ada hubungannya dengan kecerdasan. 

Kecerdasan berhubungan dengan otak kanan dan otak kiri. Otak kanan dipenuhi macam-macam intituisi seperti nilai seni, dan norma. Otak kiri terkait membaca, berhitung, menghafal. Kalau orangtua mampu menstimulasi dengan baik, meski pun otaknya pas-pasan, dapat distimulasi. Bukan hanya IQ yang mengantarkankesuksesan seseorang. IQ hanya mengantarkan 20% menuju kesuksesan. Sisanya 80% dari kecerdasan emosional.

Orangtua jangan mudah tergiur anaknya menjadi genius. Kesuksesan bukan dari kepintaran tetapi dari berbagai macam,perilaku dan spiritual yang harus ditanamkan dalam keluarga. 

Ada memang obat yang digunakan untuk memperbaiki kondisi anak menjadi prima. Dengan kondisi bagus diharapkan dia menjadi lebih bersemangat. Namun, manusia itu bukan hanya badan, tetapi juga memiliki jiwa. Kalau dia sehat, tetapi sedih dan wajahnya murung, tidak mau makan.Mana bisa dia sehat. Diberi segudang vitamin tidak ada gunanya. Harus dilihat akar permasalahannya. 

Meningkatkan IQ dilihat dulu penyebabnya. Hasil akhir kesuksesan dilihat dari bagaimana didikan di rumahnya, sekolah, lingkungan, dan bahan dasar anak itu. Mungkin awalnya IQ-nya normal, namun, terus dipaksa agar selalu menjadi juara. Anak akan menjadi stres. 

Bodoh dan pintar itu hanya dilihat dari pendidikan. Padahal, bisa saja cerdas walau dia tidak sekolah karena tidak punya uang. 

Ada anak-anak yang punya uang bisa sekolah dan lulus, tetapi mungkin dengan cara tidak jujur. Untuk itu, dalam otak perlu diprogram saya bisa sehat. Namanya, psikoterapi. Saat dicek dan dirontgen hasilnya normal. Namun, pasien selalu merasa sakit. 

Otaknya bisa diprogram dengan keyakinan yang baik, dia bisa merasa lebih baik. Secara fisik memang ada perbedaan otak waktu saat muda dan tua. Usia tua ada sel yang berguguran. Karena pengaruh umur sel otak ikut menjadi tua. Namun, kita tetap bisa mempertahankan otak dengan banyak aktivitas, maka sel otak menjadi sehat. Walau pensiun tetap mencari kesibukan. Fungsi kesehatan menurun, tetapi fungsi mental tidak harus turun drastis begitu saja. Buat program untuk mempertahankan otak bahwa ’walaupun saya sudah tua dan pensiun tetapi saya adalah orang yang berguna bagi masyarakat dan keluarga’. Caranya dengan melakukan berbagai aktivitas, mendengarkan lagu-lagu, atau dengan media menggambar yang disesuaikan dengan pasien.Lely Setyawati, Dokter di Rumah Sakit SanglahBeda Otak dan AkalApa perbedaan otak dan akal. 

Apa ciri-ciri anak dengan IQ super atau rendah. Mana lebih penting IQ dibanding kecerdasan emosional. Seberapa jauh pengaruh IQ seseorang dengan tingkat keberhasilan di kemudian hari. Mana lebih cerdas orang pintar yang bekerja pada orang atau orang bodoh yang mampu membayar orang pintar. Becik IQ Jongkok Apa hubungan IQ tinggi dengan tingkat kecerdasan tinggi dengan akal bulus orang. 

Lebih baik IQ, jongkok daripada IQ tinggi tetapi melakukan hal buruk.

Sumber : DarmayogaCyber TOKOH http://www.cybertokoh.com 

No comments:

Post a Comment

Pertanggung jawabkan komentar anda... :)