Tops & Bottoms
Gunakan indikator 20 EMA, 40 EMA dan ADX 14; Currency Pair bebas; Time Frame 5, 15, 30 minutes, 1 hour, 3 hour dan 1 day; Cari di chart time frame pair yang ADX di atas level 30 (trend kuat), mulai dari D1 (besar) ke time frame kecil dan selalu pilih time frame terbesar; BUY bila harga menyentuh 20 EMA dan berbalik ke atas dengan stop loss 5 pips di bawah 40 EMA; SELL bila harga menyentuh 20 EMA dan berbalik ke bawah dengan stop loss di atas 40 EMA; EXIT target profit dua kali dari jumlah stop loss poin.
1 Minute Pivot
Gunakan indikator Pivot Point; Currency Pair bebas; Time Frame 1 Minute; Kalkulasi titik pivot point harian, gunakan Candle Daily (dari jam 5 pm EST – 5 am EST); 90% harga akan memantul dari pivot point sebagai titik support dan resistance yang sangat kuat; BUY saat harga memantul dari Pivot Point ke atas; SELL saat harga memantul dari Pivot Point ke bawah; Stop Loss dengan acuan spread + 3 pips dari pivot point; EXIT 10-20 pips tergantung kekuatan trend.
Hedging/Locking
Contoh : Anda pasang BUY 1 lot EURUSD dan mengharapkan harga naik, tetapi ternyata harga EURUSD turun terus, maka Anda akan cepat-cepat lock posisi BUY dengan memasang SELL 1 lot EURUSD. Dengan cara tersebut, posisi loss telah terkunci dan loss tidak akan bertambah ke mana pun harga bergerak. Bila Anda menganalisa bahwa harga telah mencapai titik terendah (dengan stochastic atau RSI), maka posisi SELL yang sudah profit segera diambil dan berharap harga kembali naik sehingga posisi BUY yang sudah loss akan semakin kecil lossnya atau bahkan menjadi profit.
Martingale
Melipatkan posisi yang salah arah setelah jarak (range) tertentu dengan harapan setelah turun beberapa pips, semua loss tertutupi dan malah profit.
Contoh :
Kita pasang posisi SELL 1 mini lot pada harga 97.68 dan ternyata harga naik 56 pips, maka tiap 20 pips dipasang lot kelipatan sebagai berikut :
- Sell 0.1 lot di harga 97.68
- Sell 0.2 lot di harga 97.88
- Sell 0.4 lot di harga 98.08
- Sell 0.8 lot di harga 98.28
Ketika harga mulai turun dari 98.31 sebanyak 20 pips ke 98.08, maka seluruh loss sudah kembali dan malah profit sekitar $80.
Anti Martingale
Strategi ini merupakan kebalikan dari strategi Martingale. Anti Martingale adalah strategi melipatkan order yang sesuai arah sehingga profit juga menjadi semakin berlipat.
5 Minute System
Gunakan indikator SMA 21 dan Bar Chart; Currency Pair bebas dan Time Frame Daily; BUY bila SMA 21 mengarah miring ke atas (trend naik) dan posisi BUY dipasang 5 pips di atas titik high inside bar; SELL bila SMA 21 mengarah miring ke bawah (trend turun) dan posisi SELL dipasang 5 pips di bawah titik low inside bar; STOPP LOSS 50 pips dan TAKE PROFIT 100 pips.
Off-Hours Trading
Gunakan indikator Candlestick; Currency Pair bebas; Time Frame H1; Tentukan titik harga paling tinggi dan paling rendah dari jam 03.00 pm s.d. 07.00 pm EST; BUY bila harga (candlestick) mencapai titik paling rendah; SELL bila harga (candlestick) mencapai titik tertinggi; Target Profit 20-30 pips.
Commodity Correlation
Menentukan posisi BUY (long) atau SELL (short) satu pasang mata uang (currency pair) berdasarkan naik turunnya harga komoditas utama dari salah satu negara pada currency pair yang bersangkutan. Contoh : Kanada adalah penghasil minyak dan bila harga minyak dunia naik, maka cenderung mata uang Dollar Canada (CAD) akan menguat terhadap USD. Begitu juga sebaliknya.
Carry Trade
Tentukan currency pair dengan selisih bunga paling besar (contoh GBPJPY); BUY pada saat 5 EMA memotong garis 200 SMA; Time Frame Weekly – Monthly; Tahan posisi sampai berbulan-bulan dan mengakumulasi swap/rollover rate – bisa mencapai US$ 23 per hari untuk tiap lot reguler/standard.
Carry Trade Correlation
Ambil 2 posisi BUY dengan korelasi saling meniadakan (satu naik dan satu turun) dan bunga swap/rollover rate terus bertambah tiap hari. Perlu dipelajari terlebih dahulu currency pair mana dengan swap positif.
Demikianlah ke-20 strategi Forex yang layak dicoba. Namun tetap perlu dicatat bahwa tidak ada strategi yang sempurna. Anda tetap perlu menerapkan manajemen risiko dalam setiap strategi sesuai dengan kondisi modal Anda dan pergerakan pasar. Akhirnya selamat melakukan trading dan sukses buat Anda!
Beberapa tahun terakhir ini, Forex Online Trading atau perdagangan valas online kian menjadi salah satu bisnis online yang menyedot perhatian warga dunia, terutama mereka yang memiliki minat yang besar terhadap dunia bisnis online. Namun di lain pihak, Forex Trading juga merupakan bisnis online yang paling berisiko. Selain diperlukan keahlian yang mumpuni dalam menganalisis berbagai faktor teknikal & fundamental, juga dibutuhkan penanganan risiko yang sangat hati-hati. Tulisan kali ini akan merangkum 20 strategi paling populer yang digunakan oleh trader tingkat dunia untuk pengambilan keputusan dalam perdagangan valas.
Karena keterbatasan tempat, maka di sini tidak akan dijelaskan secara detail satu per satu istilah yang ada di dunia Forex Trading. Untuk pemula yang belum banyak memahami dasar-dasar Forex, Anda bisa mengunjungi website www.belajarforex.com. Disebabkan keterbatasan space pula, maka tulisan ini akan dibagi menjadi 2 bagian pula.
Stochastic High Low
Gunakan indikator Full Stochastic (14,3,3); Currency Pair dan Time Frame bebas; BUY bila stochastic melewati 20 ke 10 terus kembali ke atas 20; SELL bila stochastic melewati 80 ke 90 terus kembali turun ke 80; EXIT bila stochastic mencapai 80 (posisi BUY) dan keluar bila stochastic mencapai 20 (posisi SELL).
RSI High Low
Gunakan indikator RSI (Relative Strength Index); Currency Pair dan Time Frame bebas, BUY bila RSI menembus ke bawah 30 lalu menekuk kembali ke atas 30; SELL bila RSI melewati 70 lalu menekuk kembali turun ke bawah 70; EXIT dengan Target Profit 20-30 pips.
Double Stochastic
Gunakan indikator Full Stochastic (21,9,9) and Full Stochastic (9,3,3); Currency Pair bebas; Time Frame 1 Hour (H1) dan 1 Day (D1); Entry bila garis stochastic (21,9,9) atas berpotongan dengan (crossover) stochastic (9,3,3); BUY bila cross ke atas dari bawah level 20 dan SELL bila cross ke bawah dari ata level 80; EXIT bila garis stochastic bawah (9,3,3) mulai crossover; Exit posisi BUY bila stochastic (9,3,3) mulai crossover ke atas dari level 20 dan Exit posisi SELL bila stochastic (9,3,3) mulai crossover ke bawah dari level 80.
MACD Crossover
Gunakan indikator MACD (12,26,9); Currency Pair dan Time Frame bebas; BUY bila garis MACD crossover dari bawah ke atas batas level 0 dan SELL bila garis MACD crossover dari atas ke bawah level 0; EXIT bila crossover berikutnya terjadi yang berlawana dengan arah crossover Buy atau Sell.
Balanced System
Gunakan indikator 5 EMA (Exponential Moving Average), 10 EMA, Stochastic (14,3,3), RSI (14,70,30); Currency Pair dan Time Frame bebas; BUY bila garis 5 EMA memotong 10 EMA ke atas dan Stochastic mengarah ke atas serta belum batas overbought, RSI di atas level 50; SELL bila garis 5 EMA memotong 10 EMA ke bawah dan Stochastic mengarah ke bawah serta belum batas oversold, RSI melewati ke bawah level 50; EXIT bila crossover berlawanan arah dengan arah signal Buy atau Sell.
Parabolic SAR + ADX (Average Directional Moving Index)
Gunakan indikator Parabolic SAR default setting (0.02,0.2), ADX 50 (dengan garis +DI dan –DI); Currency Pair dan Time Frame bebas; BUY bila garis +DI di atas –DI, SAR di bawah harga (signal Buy) dan kedua indikator harus stu signal; SELL bila garis +DI di bawah –DI dan SAR di atas harga (signal Sell); EXIT bila garis +DI dan –DI saling berseberangan lagi yang berlawanan dengan arah saat BUY atau SELL; arah trend selalu makin menguat apabila tingkat ADX semakin membesar atau tinggi.
5 x 5 System
Gunakan indikator 5 SMA (Simple Moving Average) dan RSI 5; Currency Pair bebas; Time Frame 1 Day (D1); BUY bila harga telah memotong 10 pips ke atas garis 5 SMA dan RSI sudah di atas level 50; SELL bila harga telah memotong 10 pips ke bawah garis 5 SMA dan RSI suah di bawah level 50; EXIT bila signal trend sudah melemah dan arah indikator mulai berbalik arah.
Fibonaci System
Gunakan indikator 5 WMA, Fibonaci ; Currency Pair bebas; Time Frame >M15 dan <H4; Untuk Uptrend (BUY), tentukan titik Swing Low (A)dan titik Swing High (B). Lalu tarik Fibonaci dari titik A ke B. Ambil posisi BUY saat harga sudah kembali (retrace) ke level 0.382; Untuk Downtrend (SELL), tentukan titik Swing High (A) dan titik Swing Low (B). Lalu tarik Fibonaci dari A ke B. Ambil posisi SELL saat harga sudah kembali (retrace) ke level 0.382; EXIT bila harga sudah mencapai titik support atau resistance berikutnya.
Advanced RSI + Stochastic
Gunakan indikator SMA 150, RSI (3) dan Full Stochastic (6,3,3); Currency Pair bebas; Time Frame Daily; BUY bila harga berbalik dari garis SMA 150 dan bergerak ke atas, RSI berada di bawah level 20 dan mulai potong ke atas, Stochastic berada di bawah level 30 dan juga mulai potong ke atas; SELL bila harga berbalik dari garis SAMA 150 dan bergerak ke bawah, RSI berada di atas level 80 dan mulai potong ke bawah, Stochastic berada di atas level 70 dan juga mulai potong ke bawah; EXIT bila trend sudah mulai melemah dan memberi tanda arah balik dari trend Buy atau Sell.
Early Bird
Gunakan indikator Candlestick (diagram lilin); Currency Pair EURUSD dan GBPUSD; Time Frame H1; tentukan titik harga paling tinggi (High) dan paling rendah (Low) dari jam 0:00 sampai dengan 04.00 EST. Pasang timur BUY 5 pip di atas titik High dan Sell 5 pip di bawah titik Low dengan target profit 100 pip; EXIT dengan tutup semua posisi Buy atau Sell pada jam 01.00 pm EST.
sumber : http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/business-economy/1958767-koleksi-20-strategi-forex-paling/
No comments:
Post a Comment
Pertanggung jawabkan komentar anda... :)